Terengkuh
By Sitti Monalisa
Mirsya
dan Arya, itulah nama mereka berdua. Mereka berdua bersekolah di SD yang
berbeda. Sebenarnya mereka tidak saling mengenal, tapi karena keusilan
teman–teman mereka yang selalu menggoda mereka akhirnya mereka saling mengenal.
Awalnya, mereka hanya berteman saja. Satu tahun pun berlalu, mereka telah duduk
dibangku SMP. Entah karena apa Arya tiba–tiba menyatakan cinta pada Mirsya,
padahal Arya sudah memiliki pacar. Bodohnya lagi, Mirsya menerima Arya padahal
Mirsya sudah tau hal itu. Awalnya Mirsya hanya iseng menerima Arya tapi
lama-kelamaan Mirsya sangat menyayangi Arya hingga ia tak mau kehilangan Arya.
Arya pun memutuskan untuk meninggalkan pacar pertamanya.
Setlah
setahun hubungan mereka berjalan. Disuatu hari mereka jalan berdua, karena
kehendak Tuhan Yang Maha Esa mereka akhirnya kecelakaan. Luka Arya tidak parah,
tetapi Mirsya di bawa ke UGD karena lukanya parah. Semua orang telah mengira
bahwa Mirsya tidak akan selamat. Hari itu sangat dipenuhi air mata. Akhirnya
Mirsya pun sadar. Setelah Mirsya sudah agak mendingan, Mirsya ingin segera
pulang kerumah. Keesokan harinya Mirsya mendapat kejutan yang tidak ia duga,
Mirsya mendapatkan kabar bahwa Arya telah mempunyai pacar selain dia. Mendengar
kabar itu, hati Mirsya serasa tercabit-cabit. Mirsya pun segera menelpon Arya
untuk membuktikan hal itu, ternyata semua kabar itu benar dan parahnya lagi
Arya mengakhiri hubungannya dengan Mirsya demi pacar barunya. Mendengar
pernyataan Arya, Mirsya langsung menangis. Ia tidak bisa menahan sakit hatinya.
Hatinya serasa diiris sembilu. Mirsya merasa
putus asa untuk hidup. Karena rasa sayang Mirsya begitu besar ke Arya.
Dengan mudahnya Mirsya memaafkan Arya.
Beberapa
bulan pun berlalu, sakit hati yang dirasakan Mirsya sedikit demi sedikit telah
hilang dari benaknya, walaupun rasa sakit itu bagaikan duri yang telah menyatu
bersama lunaknya daging hati Mirsya tapi ia telah mulai melupakan Arya. Kini
Mirsya mendapatkan pacar baru yang begitu sayang kepadanya yang bernama Indra.
Saat Mirsya mulai bahagia dengan kehidupan barunya, Arya pun kembali
kehidupannya sebagai seorang sahabat. Sebulan setelah Mirsya mempunyai pacar,
Arya tiba-tiba member tahu Indra bahwa “ia telah berpacaran dengan Mirsya
selama 2 bulan”. Mendengar perkataan Arya, Indra pun sangat marah. Tanpa
berpikir panjang ia segera member tahu Mirsya hal itu. Mirsya pun kaget
mendengar hal itu. Mirsya pun berusaha menjelaskan apa sebenarnya terjadi.
Akhirnya, Indra pun percaya. Mirsya masih bingung dan bertanya-tanya mengapa
Arya melakukan hal itu. Setelah 3 bulan menjalin hubungan dengan Indra, ia pun
mengakhiri hubungannya dengan Indra (pacarnya) dan memutuskan untuk kembali
lagi dengan Arya. Setelah menjelang UN Mirsya kembali mengakhiri hubungannya
dengan Arya karena alasan ia ingin serius belajar. Arya pun menerima keputusan
Mirsya meskipun ia agak kesal dan merasa telah dipermainkan.
UN
pun telah selesai, Arya juga telah mempunyai pacar bernama Siska. Setelah
Mirsya mengetahui hal itu, ia juga menerima Farel untuk menjadi pacarnya.
Meskipun Mirsya dan Arya telah mempunyai pacar , tapi mereka tetap akrab
seperti biasanya. Arya juga selalu cerita tentang hubungannya dengan Siska.
Tidak lama kemudian Mirsya kembali lagi mengakhiri hubungannya dengan Farel
karena ada kesalahpahaman. Tidak lama setelah Mirsya putus dengan Farel, Arya
pun melakukan hal yang sama terhadap Siska. Setelah kejadian itu, Mirsya
memutuskan untuk sementara waktu tidak pacaran. Berbeda dengan Arya, ia
menjalin hubungan dengan Dhea yang tidak lain adalah sahabat baik Siska
sendiri. Tentu saja persahabatan Siska dengan Dhea hancur gara-gara hal itu.
Setelah 6 bulan Arya dan Dhea pacaran . tak ada angin tak ada hujan Arya
tiba-tiba menelpon Mirsya dan member tahu ia akan mengakhiri hubungannya dengan
Dhea asalkan Mirsya mau kembali dengan dia, tentu saja Mirsya menerima Arya
kembali.
Hmm…
indahnya hidup kini dirasakan lagi oleh Mirsya, tidak seperti biasanya Mirsya
sangat ceria dan semangat dalam menjalani hidup. Arya memang telah menjadi
motivasi dan semangat bagi Mirsya. Banyak moment indah yang telah dilalui
mereka berdua seperti jalan-jalan, ke pasar, dan belajar bersama. Tentu saja
semua itu tidak akan mudah dilupakan oleh Mirsya. Mirsya berharap agar semua
itu tidak akan berakhir. Tidak lama kemudian, sahabat Farel ingin menjadi pacar
Mirsya. Tentu saj Mirsya menolaknya karena dihati Mirsya hanya ada satu orang
orang yaitu Arya. Sebenarnya Mirsya ingin member tahu Arya tentang hal itu,
tapi setelah Mirsya memikirkannya dengan matang, alangkah baiknya Mirsya tidak
member tahu hal itu. Dengan sangat terpaksa Mirsya menyembunyikan hal itu, itu
dilakukan karena Mirsya tidak ingin membuat Arya marah dan merasa dikecewakan
(dibohongi).
3
bulan pun berlalu, akhirnya Arya mengetahui hal itu. Arya sangat kecewa dan
sangat marah dengan kelakuan Mirsya. Arya merasa telah dibohongi oleh Mirsya.
Saking marahnya, Arya tidak mau lagi mendengar penjelasan Mirsya. Mirsya pun
sangat sedih dan berusaha untuk meminta maaf kepada Arya tapi Arya tidak
memperdulikannya. Mirsya bingung, apa yang harus Mirsya lakukan agar Arya tidak
marah lagi padanya. Mirsya pun terus berusaha, tapi apa yang terjadi? Mirsya
hanya mendapatkan makian dari Arya dan memutuskan hubungan mereka . Mendengar
perkataan Arya tersebut, Mirsya langsung meneteskan air mata. Hatinya sangat
sakit dan ia tak menyangka bahwa orang yang sangat dia sayangi setega itu.
Saking sakit hatinya, Mirsya terus menangis dan tidak tidur semalaman. Semua
yang dulu terjadi kini kembali lagi terjadi. Tanpa adanya rasa bersalah, Arya
mengucapkan hal itu. Apa Arya tidak menyadari kalau Mirsya sangat
menyayanginya? Semuanya terjadi begitu saja. Siang hari bagaikan malam, pelangi
pun berwarnakan kelam. Apakah ini yang dinamakan patah hati? Itulah sekarang yang
dirasakan oleh Mirsya.
Suatu
perkataan yang keluar dari mulut Arya bagaikan janji sacral yang selalu diingat
dan tertanam membekas dihati Mirsya yaitu saat Arya berkata “aku tak mau lagi
pacaran denganmu dan aku tak lagi menyayangimu”. Perkataan itu sangat menusuk
bagi Mirsya. Apa Mirsya salah menyayangi Arya? Apa Mirsya tak layak untuk
bersama Arya? Apa Mirsya tak pantas bagi Arya? Apa ini adil bagi Mirsya?
Ataukah ini karma untuk Mirsya?
Suatu
hari Mirsya bertemu dengan Arya. Tanpa basa-basi Arya mengatakan kalau ia masih
menyayangi Mirsya dan ingin kembali seperti dulu. Arya juga berkata, semua
perkataannya yang dulu tidak benar melainkan hanya terbawa emosi tapi Mirsya
tetap diam membisu. Arya pun terus meyakinkan Mirsya karena Mirsya tidak tahan
lagi melihat muka Arya, ia pun pergi dan berlari meninggalkan Arya. Arya pun
mengejarnya. Mirsya terus berlari dan akan menyebrangi jalanan aspal yang panas
karena sengat matahari. Seketika tuk pengangkut kapas berjalan dengan kecepatan
100 km/jam dihadapan Mirsya. Mirsya yang sedang galau tak sadar dengan semua
yang ada disekitarnya. Arya berlari mendekati Mirsya yang mematung di tengah
jalan. Truk semakin mendekat dan Arya berlari memeluk Mirsya.
Hanya sepersekian detik dn semuanya gelap.
0 komentar:
Posting Komentar