SESAL
By : A.Putri Ayu Amaliah Arvan
Cinta.. cinta.. cinta..
ya begitu lah cinta. Semua orang pasti akan merasakan itu. Salah
seorangnya adalah AKU. Ya.. saya.. Saya
mulai merasakan itu saat saya masih duduk dibangku SMP. Hmmmmm.. layaknya remaja
yang merasakan cinta. Ya. Cinta Monyet alias Coba-Coba Berpacaran. Tapi
begitulah masa-masa remaja yang masih mengalami masa pubertas.
Mulanya, saat sekolahku mengadakan study tour di Bogor. Semua siswa di sekolahku alias hanya kelas 3
saja ikut dalam study tour tersebut.
Ya., termasuk saya. Saya merupakan salah satu siswi dari kelas IX
Excellent(Utama) di sekolahku. Hampir semua siswa yang ada di kelasku ikut
dalam kegiatan tersebut.
Waktu itu,
tepatnya bulan Januari saya beserta rombongan berangkat ke Bogor. Hmmm..
layaknya orang kampungan yang baru pergi ke kota, barang-barang sampai dua
koper. Kunjungan kami ke bogor ini sangat seru. Termasuk saya juga. Yaaa..
sayaa.. saya merasa ada sesuatu yang bergetar di dalam diriku. Awalnya, saya
tidak mempedulikan getaran itu. Tapi lama kelamaan, getaran itu makin kuat
hingga akhirnya saya mengetahui maksud dari getaran yang saya rasakan itu.
Hmmmmm.. waktu
itu, saya berada di sekolah. Sekolah itu adalah saksi tempat dia mengungkapkan
perasaannya kepadaku. Awalnya, saya mengira dia hanya bercanda. Tetapi setelah
saya melihat wajahnya yang penuh dengan keraguan akhirnya saya tahu bahwa dia
benar-benar serius. Yaaa.. dia sangat serius,. Saat itu adalah hal-hal yang
terindah dalam hidupku. Dia memegang tanganku dan mengungkapkan perasaannya
dengan penuh ketulusan dan keseriusan. Saya pun juga merasa demikian.
Waktu terus
berlalu, kami berdua pun melewati masa-masa indah bersama, masa indah yang
penuh dengan kasih sayang, cinta, dan ketulusan. Dia menjagaku dengan penuh
kasih, menyayangiku dengan sepenuh hati, begitu pula dengan diriku.
Waktu kian
berlalu, hari yang sangat aku benci terjadi. Waktu itu, saya mempunyai masalah
dengan seorang cowok dan membuat saya dan dia terpisah. Hatiku begitu hancur
dan penuh dengan rasa penyesalan. Aku pun melewati hari-hari dengan kesendirian
tanpa dirinya. Tepatnya satu bulan setelah ku putus dengannyaa, tiba-tiba dia
mengirimkan saya pesan singkat yang bertuliskan ‘’maukah kamu menjadi pacarku
lagi’’. Saya kaget saat membaca pesan itu. Tapi hatiku sungguh senang. Tanpa
berpikir panjang lagi saya langsung menjawab pesannya ‘’iyaa, saya mau menerima
muu lagi, karena saya masih menyayangimu..’’. sejak itu hidupku pun langsung
berubah. Sebelumnya sedih, tiba-tiba menjadi senang dan hatiku pun terus
berbunga-bunga. Tak terasa, 6 bulan berlalu. Ku rasakan nikmatnya cinta.
‘’Yaa.. dia adalah cinta sejatiku’’ pikirku.. tapi, tiba-tiba ada masalah lagi
yang membuat hubunganku dengan dia hancur. Entah itu masalah cowok, pribadi, dan
sebagainya. Penyesalan kembali muncul dalam diriku.. tapi percuma dia tidak
akan kembali lagi denganku. Hati ini sakit ketika melihat dia sudah menemukan
penggantiku. Saya pikir ‘’kamu pasti cinta sejatiku’’.. tapi sejak itu, saya
tidak percaya dengan cinta sejati lagi. Yaa.. kalaupun ada, Tuhan yang akan
menunjukkan cinta sejatiku.
Yaaa… cinta terus
membuatku sakit.. sakit.. sakit.. tapi bagiku cintaku dengannya akan terus
abadi walaupun entah kapan aku bisa memilikinya lagi. Hanya dia.. dia.. dia..
dia..
Tak terasa, 1
tahun pun telah berlalu. Hasil kelulusan pun diumumkan. Saya dan dia pun
terpisah. Saya sekolah di SMA 3 dan dia sekolah di salah satu sekolah yang
cukup terkenal... hmmmm.. sungguh sulit bagiku untuk menerima semua itu. Tapi
mau bagaimana lagi. Semua telah terjadi. Perpisahan yang tidak pernah saya
inginkan. Yaaa.. semua telah terjadi.. dia telah pergi, saya pun menyesal.
Hingga penyesalan itu masih berbekas sampai sekarang di hatiku. Saya takut..
takut.. takut..
0 komentar:
Posting Komentar