Sabtu, 26 November 2011

SESAL (By : A.Putri Ayu Amaliah Arvan)


SESAL
By : A.Putri Ayu Amaliah Arvan
Cinta.. cinta.. cinta..  ya begitu lah cinta. Semua orang pasti akan merasakan itu. Salah seorangnya adalah AKU.  Ya.. saya.. Saya mulai merasakan itu saat saya masih duduk dibangku SMP. Hmmmmm.. layaknya remaja yang merasakan cinta. Ya. Cinta Monyet alias Coba-Coba Berpacaran. Tapi begitulah masa-masa remaja yang masih mengalami masa pubertas.
Mulanya, saat sekolahku mengadakan study tour di Bogor. Semua siswa di sekolahku alias hanya kelas 3 saja ikut dalam study tour tersebut. Ya., termasuk saya. Saya merupakan salah satu siswi dari kelas IX Excellent(Utama) di sekolahku. Hampir semua siswa yang ada di kelasku ikut dalam kegiatan tersebut.
          Waktu itu, tepatnya bulan Januari saya beserta rombongan berangkat ke Bogor. Hmmm.. layaknya orang kampungan yang baru pergi ke kota, barang-barang sampai dua koper. Kunjungan kami ke bogor ini sangat seru. Termasuk saya juga. Yaaa.. sayaa.. saya merasa ada sesuatu yang bergetar di dalam diriku. Awalnya, saya tidak mempedulikan getaran itu. Tapi lama kelamaan, getaran itu makin kuat hingga akhirnya saya mengetahui maksud dari getaran yang saya rasakan itu.
          Hmmmmm.. waktu itu, saya berada di sekolah. Sekolah itu adalah saksi tempat dia mengungkapkan perasaannya kepadaku. Awalnya, saya mengira dia hanya bercanda. Tetapi setelah saya melihat wajahnya yang penuh dengan keraguan akhirnya saya tahu bahwa dia benar-benar serius. Yaaa.. dia sangat serius,. Saat itu adalah hal-hal yang terindah dalam hidupku. Dia memegang tanganku dan mengungkapkan perasaannya dengan penuh ketulusan dan keseriusan. Saya pun juga merasa demikian.
          Waktu terus berlalu, kami berdua pun melewati masa-masa indah bersama, masa indah yang penuh dengan kasih sayang, cinta, dan ketulusan. Dia menjagaku dengan penuh kasih, menyayangiku dengan sepenuh hati, begitu pula dengan diriku.
          Waktu kian berlalu, hari yang sangat aku benci terjadi. Waktu itu, saya mempunyai masalah dengan seorang cowok dan membuat saya dan dia terpisah. Hatiku begitu hancur dan penuh dengan rasa penyesalan. Aku pun melewati hari-hari dengan kesendirian tanpa dirinya. Tepatnya satu bulan setelah ku putus dengannyaa, tiba-tiba dia mengirimkan saya pesan singkat yang bertuliskan ‘’maukah kamu menjadi pacarku lagi’’. Saya kaget saat membaca pesan itu. Tapi hatiku sungguh senang. Tanpa berpikir panjang lagi saya langsung menjawab pesannya ‘’iyaa, saya mau menerima muu lagi, karena saya masih menyayangimu..’’. sejak itu hidupku pun langsung berubah. Sebelumnya sedih, tiba-tiba menjadi senang dan hatiku pun terus berbunga-bunga. Tak terasa, 6 bulan berlalu. Ku rasakan nikmatnya cinta. ‘’Yaa.. dia adalah cinta sejatiku’’ pikirku.. tapi, tiba-tiba ada masalah lagi yang membuat hubunganku dengan dia hancur. Entah itu masalah cowok, pribadi, dan sebagainya. Penyesalan kembali muncul dalam diriku.. tapi percuma dia tidak akan kembali lagi denganku. Hati ini sakit ketika melihat dia sudah menemukan penggantiku. Saya pikir ‘’kamu pasti cinta sejatiku’’.. tapi sejak itu, saya tidak percaya dengan cinta sejati lagi. Yaa.. kalaupun ada, Tuhan yang akan menunjukkan cinta sejatiku.
          Yaaa… cinta terus membuatku sakit.. sakit.. sakit.. tapi bagiku cintaku dengannya akan terus abadi walaupun entah kapan aku bisa memilikinya lagi. Hanya dia.. dia.. dia.. dia..
          Tak terasa, 1 tahun pun telah berlalu. Hasil kelulusan pun diumumkan. Saya dan dia pun terpisah. Saya sekolah di SMA 3 dan dia sekolah di salah satu sekolah yang cukup terkenal... hmmmm.. sungguh sulit bagiku untuk menerima semua itu. Tapi mau bagaimana lagi. Semua telah terjadi. Perpisahan yang tidak pernah saya inginkan. Yaaa.. semua telah terjadi.. dia telah pergi, saya pun menyesal. Hingga penyesalan itu masih berbekas sampai sekarang di hatiku. Saya takut.. takut.. takut..

0 komentar:

Posting Komentar

 
;