karya Sahrini
Di suatu desa tinggallah sekelompok anak muda yang sering di sebut oleh masyarakat dengan panggilan sampah masyarakat,mereka adalah Tirta, Farid, Aldi, dan Andri .Setiap hari kerjaan mereka hanya main judi, mabuk-mabukan, hingga mengganggu ketentraman masyarakat di sekitarnya.
Pada suatu hari tirta,farid, aldi sedang berkumpul Di tempat nongkrong seperti biasanya tinggal andri yang belum datang. Tak lama kemudian Andri pun datang dengan membawa beberapa botol minuman keras, setelah andri meletakkan botol minumannya mereka pun memulai berpesta seperti biasanya. Di saat Aldi,Farid,Andri terbaring karena mabuk tiba-tiba Tirta melihat wanita cantik dengan jilbab putih yang dikenakannya sambil berjalan dengan anggunnya,seketika Tirta terdiam sejenak dan pandangannya tertuju pada wanita tersebut. Seketika pula Tirta tekagum-kagum melihat wanita tersebut ,setelah wanita tersebut hilang di tengah kegelapan malam,Di dalam hati Tirta sedang mengalami tanda tanya besar, siapa gerangan wanita tersebut?, dengan di rundung rasa penasaran Tirta bergegas mengikuti wanita tersebut, setelah sampai di rumah wanita itu tirta seakan terkaget setelah mengetahui bahwa wanita tersebut adalah Aisyah,anak seorang ustas yang terkenal di kampung tersebut dengan nama K.H.ABDULLAH.
Setelah mengetahui wanita tersebut adalah anak seorang ustas, Tirta pun bergegas pulang ke rumahnya tanpa kembali ke tempat nongkrongnya bersama teman-temannya. Di sepanjang perjalanan Tirta selalu terbayang-bayang akan wajah gadis itu, di dalam hati Tirta timbul pertanyaan “inikah yang di sebut cinta pada pandangan pertama” seakan pertanyaan itu selalu terbayang di benaknya.
Detik demi detik, hari demi hari pun berlalu Tirta seakan lenyap seketika dari tempat nongkrongnya, teman-temannya pun heran melihat sikap Tirta yang seakan menghindar dari temannya. Teman-temannya pun berusaha mencari Tirta di rumahnya, tapi apabila mereka sampai di rumah Tirta ,mereka tidak pernah berhasil menemui Tirta. Teman-temannya pun mulai putus asa dan bergegas kembali di tempat tongkrongannya. Tiba-tiba di perjalanan Aldi, Andri,dan Farid tidak sengaja bertemu Tirta yang mengenakan baju muslim dengan Al’Quran di tangannya sambil berjalan menuju Mesjid, seketika berhenti sambil memandangi Tirta dengan rasa heran yang sangat besar. Tanpa berfikir panjang mereka pun langsung menghampiri Tirta.
“tirta setan apa yang merasukimu hingga kamu seperti ini,kenapa kamu menghindar dari kami“ Ucap Andri.
Tirta hanya tersenyum sambil melanjutkan pejalanannya menuju Mesjid. Kemudian kembali dihadang oleh temannya, akhirnya Tirta berjanji akan menceritakan semuanya setelah selesai Shalat Duhur. Dengan rasa penasaran teman-temannya pun menunggu Tirta selesai Shalat Dhuhur. Ketika Tirta datang menghampiri mereka, Tirta pun mulai menceritakan semuanya, bahwa Dia sedang jatuh cinta pada wanita yang bernama Aisyah yang merupakan anak dari KH.ABDULLAH, jadi dia berusaha untuk insaf agar bisa di terima oleh keluarga Aisyah, temannya pun berjanji akan membantu Tirta untuk bisa dekat dengan Aisyah dan Keluarganya. Ketika Tirta sedang asyik berbincang-bincang dengan temannya tiba-tiba Aisyah datang menghampiri Tirta sambil memberikan Al’Quran Tirta yang ketinggalan di mesjid, Tirta dengan gugupnya mengucapkan terima kasih kepada Aisyah.Setelah Aisyah mengembalikan Al’Quran Tirta, dia pun pamit pulang, merasa berhutang budi Tirta pun mengantar Aisyah pulang ke rumahnya.Di perjalanan mereka berbincang-bincang dan tak terasa mereka sudah sampai di rumah Aisyah, tak di duga ternyata ayah Aisyah datang menghampiri Tirta dan aisyah,, dan menanyakan seseorang yng berdiri di samping Aisyah, setelah mengetahui bahwa anak muda itu adalah Tirta ,dan KH.ABDULLAH pernah mendengar dari masyarakat bahwa Tirta itu adalah anak muda yang kerjanya hanya nongkrong dan mabuk-mabukan serta main judi. KH.ABDULLAH langsung menarik tangan Aisyah serta melarang Tirta untuk dekat lagi dengan Aisyah .Dengan perasaan kaget dan takut Tirta hanya berdiri menatap Aisyah dan Ayahnya yang bergegas masuk ke dalam rumah serta hanya dapat tercengang sambil bergegas pulang kerumahnya,di perjalanan ia pun berpikir tanpa putus asa dia berusaha mencari jalan untuk dekat lagi dengan Aisyah apapun resikonya.
Keesokan harinya ia pun berusaha kembali menemui Aisyah di Mesjid dan meminta maaf kepada Aisyah Karena gara-gara dia sehingga Aisyah di marahi oleh ayahnya, dengan tersenyum Aisyah juga meminta maaf kepada Tirta.Hari demi hari mereka pun selalu pergi bersama ke mesjid tanpa diketahui oleh ayah Aisyah,tak di sangka benih cinta di hati Aisyah pun mulai tumbuh, dan pada suatu saat mereka pulang bersama seperti biasanya , di tengah perjalanan Tirta mengungkapkan perasaannya kepada Aisyah
“Sebenarnya sudah lama aku memendam perasaan ini kepadamu,Aisyah maukah kamu jadi pacarku?” ucap Tirta
Dengan rasa kaget bercampur senang Aisyah menerima cinta Tirta, dan pada saat itu mereka pun mulai menjalin hubungan tanpa di ketahui oleh Ayah Aisyah.
Tak lama mereka menjalin hubungan, tak disangka Ayah Aisyah mengetahui tentang hubungan Aisyah dan Tirta.Dan Aisyah pun langsung di jodohkan dengan seorang ustas lulusan dari Mesir.Dengan perasaan terpaksa Aisyah pun menerimanya, dan memberitahukan Tirta bahwa dia sudah bertunangan dan akan menikah minggu depan serta memberikan Tirta undangan pernikahannya, dengan perasaan hancur lebur Tirta pun berusaha membujuk Aisyah untuk lari bersamanya, tapi karena Aisyah merasa sangat berhutang budi kepada Ayahnya selama ini dan tidak mau mengecewakan ayahnya, dengan keadaan terpaksa Aisyah menolak permintaan Tirta.Tirta pun mulai putus asa dengan semuanya.
Hari pernikahan Aisyah pun tiba, dengan rasa berat hati Tirta datang ke pernikahan Aisyah demi melihat senyuman Aisyah yang terakhir kalinya.Pada saat Ijab Kabul di mulai dan Tirta pun sudah tak tahan lagi melihatnya dan sambil menangis ia bergegas berlari keluar dari gedung.
SELESAI
0 komentar:
Posting Komentar